Tentang Alat Uji -- XRF (X-ray fluorescence spectrometry)
XRF (X-ray fluorescence
spectrometry) merupakan teknik analisa non-destruktif yang digunakan untuk
identifikasi serta penentuan konsentrasi elemen yang ada pada padatan, bubuk
ataupun sample cair. XRF mampu mengukur elemen dari berilium (Be) hingga
Uranium pada level trace element, bahkan dibawah level ppm. Secara umum,
XRF spektrometer mengukur panjang gelombang komponen material secara individu
dari emisi flourosensi yang dihasilkan sampel saat diradiasi dengan sinar-X
(PANalytical, 2009).
Pembagian panjang gelombang
Metode XRF secara luas digunakan untuk menentukan
komposisi unsur suatu material. Karena metode ini cepat dan tidak merusak
sampel, metode ini dipilih untuk aplikasi di lapangan dan industri untuk
kontrol material. Tergantung pada penggunaannya, XRF dapat dihasilkan tidak hanya
oleh sinar-X tetapi juga sumber eksitasi primer yang lain seperti partikel
alfa, proton atau sumber elektron dengan energi yang tinggi (Viklund,2008).
A.
Prinsip kerja XRF
Apabila terjadi eksitasi sinar-X
primer yang berasal dari tabung X ray atau sumber radioaktif mengenai sampel,
sinar-X dapat diabsorpsi atau dihamburkan oleh material. Proses dimana sinar-X
diabsorpsi oleh atom dengan mentransfer energinya pada elektron yang terdapat
pada kulit yang lebih dalam disebut efek fotolistrik. Selama proses ini, bila
sinar-X primer memiliki cukup energi, elektron pindah dari kulit yang di dalam
menimbulkan kekosongan. Kekosongan ini menghasilkan keadaan atom yang tidak
stabil. Apabila atom kembali pada keadaan stabil, elektron dari kulit luar
pindah ke kulit yang lebih dalam dan proses ini menghasilkan energi sinar-X
yang tertentu dan berbeda antara dua energi ikatan pada kulit tersebut. Emisi
sinar-X dihasilkan dari proses yang disebut X Ray Fluorescence (XRF). Proses
deteksi dan analisa emisi sinar-X disebut analisa XRF. Pada umumnya kulit K dan
L terlibat pada deteksi XRF. Sehingga sering terdapat istilah Kα dan Kβ
serta Lα dan Lβ pada XRF. Jenis spektrum X ray dari sampel yang diradiasi akan
menggambarkan puncak-puncak pada intensitas yang berbeda (Viklund,2008).
Berikut
gambar yang menjelaskan nomenclature yang terdapat pada XRF
(Stephenon,2009) :
transisi elektron
Prinsip Kerja XRF
Gambar
diatas menggambarkan prinsip pengukuran dengan menggunaan XRF (Gosseau,2009.)
B.
Jenis XRF
Jenis XRF yang pertama adalah WDXRF (Wavelength-dispersive
X-ray Fluorescence) dimana dispersi sinar-X didapat dari difraksi dengan
menggunakan analyzer yang berupa cristal yang berperan sebagai grid.
Kisi kristal yang spesifik memilih panjang gelombang yang sesuai dengan hukum
bragg (PANalytical, 2009).
Dengan
menggunakan WDXRF spektrometer (PANalytical, 2009):
- aplikasinya luas dan beragam.
- Kondisi pengukuran yang optimal
dari tiap – tiap elemen dapat diprogram.
- Analisa yang sangat bagus untuk
elemen berat.
- Sensitivitas yang sangat tinggi
dan limit deteksi yang sangat rendah
Gambar
berikut menggambarkan prinsip kerja WDXRF(Gosseau,2009.)
Sampel yang terkena radiasi sinar-X akan mengemisikan radiasi ke segala arah. Radiasi dengan dengan arah yang spesifik yang dapat mencapai colimator. Sehingga refleksi sinar radiasi dari kristal kedetektor akan memberikan sudut θ. Sudut ini akan terbentuk jika, panjang gelombang yang diradiasikan sesuai dengan sudut θ dan sudut 2θ dari kisi kristal. Maka hanya panjang gelombang yang sesuai akan terukur oleh detektor. Karena sudut refleksi spesifik bergantung panjang gelombang, maka untuk pengukuran elemen yang berbeda, perlu dilakukan pengaturan posisi colimator, kristal serta detektor (Gosseau,2009).
Jenis XRF yang kedua adalah EDXRF. EDXRF (Energy-dispersive
X-ray Fluorescence) spektrometri bekerja tanpa menggunakan kristal, namun
menggunakan software yang mengatur seluruh radiasi dari sampel kedetektor
(PANalytical, 2009). Radiasi Emisi dari sample yang dikenai sinar-X akan
langsung ditangkap oleh detektor. Detektor menangkap foton – foton tersebut dan
dikonversikan menjadi impuls elektrik. Amplitudo dari impuls elektrik
tersebut bersesuaian dengan energi dari foton – foton yang diterima detektor.
Impuls kemudian menuju sebuah perangkat yang dinamakan MCA (Multi-Channel
Analyzer) yang akan memproses impuls tersebut. Sehingga akan terbaca dalam
memori komputer sebagai channel. Channel tersebut yang akan memberikan
nilai spesifik terhadap sampel yang dianalisa. Pada XRF jenis ini, membutuhkan
biaya yang relatif rendah, namun keakuratan berkurang. (Gosseau,2009).
Gambar
berikut mengilustrasikan prinsip kerja EDXRF (Gosseau,2009):
Ilustrasi prinsip kerja EDXRF
C.
Kelebihan dan kekurangan XRF
Setiap
teknik analisa memiliki kelebihan serta kekurangan, beberapa kelebihan dari XRF
:
- Cukup mudah, murah dan
analisanya cepat
- Jangkauan elemen Hasil analisa
akurat
- Membutuhan sedikit sampel pada
tahap preparasinya(untuk Trace elemen)
- Dapat digunakan untuk analisa
elemen mayor (Si, Ti, Al, Fe, Mn, Mg, Ca, Na, K, P) maupun tace elemen
(>1 ppm; Ba, Ce, Co, Cr, Cu, Ga, La, Nb, Ni, Rb, Sc, Sr, Rh, U, V, Y,
Zr, Zn)
Beberapa
kekurangan dari XRF :
- Tidak cocok untuk analisa
element yang ringan seperti H dan He
- Analisa sampel cair membutuhkan
Volume gas helium yang cukup besar
- Preparasi sampel biasanya
membutuhkan waktu yang cukup lama dan memebutuhkan perlakuan yang banyak
Komentar
Posting Komentar