Rangka (Frame Body) Sepeda Motor



     Rangka atau yang umum disebut sebagai frame body atau chasis merupakan tulang punggung kendaraan, yang berfungsi :
1.    Sebagai penopang mesin,
2.    Menyatukan/merangkai mesin, sistem suspensi dan system kelistrikan menjadi satu kesatuan sepeda motor yang dapat berjalan, dan
3.    Penyangga penumpang/beban.

Agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, rangka harus memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya :
1.    Kuat, kokoh; sehingga mampu menopang mesin beserta kelengkapan kendaraan lainnya, menyangga penumpang maupun beban tanpa mengalami kerusakan/perubahan bentuk.
2.    Ringan, sehingga tidak terlalu membebani mesin (meningkatkan efektivitas tenaga yang dihasilkan mesin).
3.    Mempunyai nilai kelenturan/fleksibilitas, yang berfungsi untuk meredam getaran/goncangan berlebihan yang diakibatkan tenaga yang dihasilkan    mesin maupun akibat kondisi jalan yang buruk.

Beberapa konstruksi (profil) bahan yang digunakan pada rangka sepeda adalah sebagai berikut :
           1.      Pressed Steel & Tubular
Rangka terbentuk dari kombinasi bahan pelat baja yang dipress (lempengan), ditambahkan dengan bahan bentuk pipa. Pada umumnya jenis ini mempunyai bentuk yang disebut “T-bone”(bentuk “Tulang-T”) dengan pola berlian.
(Contoh : Honda CB100, GL100/125, GL Max/Pro)

Gambar 1. Rangka Pelat Baja & Pipa (Pressed Steel & Tubular)

            2.      Pressed Steel
Rangka terbentuk dari bahan pelat baja yang seluruhnya dipress (lempengan). Pada umumnya jenis ini mempunyai bentuk yang disebut “Backbone” (bentuk “tulang punggung”). (Contoh : Honda C70/90, S90, C700/800, Astrea Star).

Gambar 2. Rangka Pelat Baja (Pressed Steel)

           3.      Tubular
Rangka yang seluruhnya terbentuk dari bahan pipa. Umumnya jenis ini mempunyai bentuk yang disebut “Double Cradle” dan “Semi Double Cradle”. (Contoh : Honda Win).

Gambar 3. Rangka Pipa (Tubular)

Rancangan suatu rangka dibuat berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu : disesuaikan dengan besar (CC) mesin yang akan dipasangkan, penggunaan sepeda motor tersebut, ataupun dirancang agar mudah dalam perawatannya dan ekonomis. Rancangan suatu rangka dibuat berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu : disesuaikan dengan besar (CC) mesin yang akan dipasangkan, penggunaan sepeda motor tersebut, ataupun dirancang agar mudah dalam perawatannya dan ekonomis.
Bahan yang dipakai untuk pembuatan rangka juga dipilih sesuai dengan pertimbangan yang sama. Misalnya rangka dengan bahan alumunium diperuntukkan bagi sepeda motor jenis sport yang exclusive, sepeda motor untuk penggunaan di jalananan umum, dan sepeda motor dengan kapasitas mesin CC sedang dan besar.
Pada umumnya beberapa jenis rangka menggunakan bahan besi dan sebagian lain menggunakan bahan alumunium campur. Bahan pipa dan pressed steel sangat mudah dibentuk melalui proses casting dan forging dalam pembuatan rangka. Bahan alumunium campur lebih ringan daripada besi dalam kondisi yang sama, akan tetapi bahan alumunium harus cukup besar dalam pembuatannya dan biaya produksinya mahal.
Dalam awal pembuatan rangka sepeda motor, profil bahan yang banyak dipakai adalah pipa bulat. Untuk model sepeda motor berikutnya dengan mesin di atas 305 CC, jenis rangkanya dibuat dari bahan pressed steel . Belakangan ini, produksi motor hampir sebagian besar menggunakan jenis rangka dari bahan pipa bulat dari berbagai jenis ukuran dan ketebalan. Ada juga beberapa yang menggunakan jenis rangka dari bahan pipa segi empat.
Bahan alumunium sangat umum digunakan pada jenis rangka empat persegi panjang, meskipun ada beberapa juga yang segi empat. Kemampuan menahan tekanan yang tinggi dari bahan alumunium empat persegi panjang, sangat memenuhi untuk suatu kebutuhan rancangan pembuatan rangka yang terpadu. Rangka dari bahan paduan alumunium dan besi merupakan bagian yang kuat dan terpadu untuk bahan rangka dari pipa atau untuk pivot dan bahan untuk penghubung. Bahan pipa bulat, juga mempunyai kekuatan yang sama, sedangkan pipa sesi empat dan pipa empat persegi panjang mempunyai perbedaan kekuatan yang khusus pada bagian-bagian yang berbeda. Ketika kekuatan maksimum diperlukan pada arah vertikal, maka kekuatan pada arah horisontal tidak begitu penting, karena pipa segi empat panjang dengan kekuatannya dapat mengatasi hal tersebut.
Terkadang diperlukan jenis rangka yang ringan, hal ini dapat dilakukan dengan mengubah kombinasi dari bahan pipa tersebut. Dinding yang tipis dari pipa alumunium empat persegi panjang dapat diperkuat dengan menambahkan rib pada bagian dalam pipa. Beberapa model menggunakan beberapa modifikasi dari bahan pipa alumunium empat persegi panjang ini antara lain : Pentagonal Extrude Alumunium Tubing dan Hexagonal Extrude Alumunium Tubing, berikut pemasangan rib pada bagian dalamnya dengan tujuan untuk memperbaiki kekuatan bagian rangka, serta dalam hal perbandingan beratnya, dalam beberapa hal tertentu akan meningkatkan kekuatan, disamping itu menjadikan rangka lebih terpadu serta posisi pengendaraan yang lebih leluasa.


Gambar 4. Profil Rangka Pipa & Alumunium

Rangka juga berfungsi menyerap bunyi dan getaran yang ditimbulkan oleh mesin dan permukaan jalan yang tidak rata. Oleh sebab itu posisi penempatan mesin terhadap rangka merupakan hal yang sangat penting, agar dapat mengatasi timbulnya suara dan getaran pada saat pengendaraan, dan juga menghindari terjadinya keretakan awal pada bagian-bagian struktur rangka.

Jenis-jenis konstruksi rangka yang lazim digunakan pada sepeda motor adalah sebagai berikut :

           1.      Back Bone Type Frame
Jenis rangka ini dibuat dari gabungan antara pipa dan pressed steel. Rancangan dasar pembuatan jenis rangka ini diutamakan untuk penggunaan pada jenis cub serta jenis-jenis scooter.

Gambar 5. Backbone Type Frame

            2.      Diamond Type Frame
Bagian bawah dari pipa (Down Tube) tidak dihubungkan dengan bagian rangka yang lain, bentuk mesin menentukan bagian akhir dari struktur rangka. Sistem pengikatan pesin pada rangka akan menambah kekuatan dari struktur rangka ini.
Jenis rangka Diamond dipakai pada jenis sepeda motor tipe sport. Disamping bentuknya sangat sederhana, juga ringan dan mudah dalam perawatan.

Gambar 6. Diamond Type Frame

           3.      Single Cradle Frame
Jenis rangka single cradle memiliki satu buah pipa di bawah (Down Tube) dan satu buah pipa utama (Main Pipe) pada bagian depan mesin. Secara struktur, bagian-bagian dari rangka ini mengurung posisi dudukan mesin. Penggunaan utama jenis rangka ini adalah jenis sepeda motor off road dan jenis on road tipe sport dengan CC sedang. Single Cradle Frame disamping mempunyai kekuatan yang prima, juga mudah dalam perawatan.

Gambar 7. Single Cradle Frame

           4.      Double Cradle Frame
Jenis Double Cradle Frame hampir mirip dengan Single Cradle Frame, hanya pada jenis ini memiliki dua buah pipa bawah (Down Tube). Hal ini akan menghasilkan kekuatan sistem rangka. Bagianbagian down tube dapat dilepas pada saat pemasangan dan melepas mesin. Jenis rangka ini dipakai pada sepeda motor jenis on road dengan CC besar.

Gambar 8. Double Cradle Frame

           5.      Alumunium Frame
Rangka jenis alumunium mempunyai bobot yang ringan daripada rangka dari besi. Penggunaan pipa segi empat dan empat persegi panjang pada jenis rangka ini akan menjadikan rangka ini semakin kuat dan tahan terhadap tekanan. Bagian-bagian rangka (Sub Frame) dapat dilepas untuk memudahkan perawatan. Jenis ini dipakai pada sepeda motor tipe sport on road.

Gambar 9. Alumunium Frame






                       Sumber : Chasis Sepeda Motor/SPD. OTO 225 – O4

Komentar

Postingan Populer