Stamping Proses (Proses Pencetakan)
A. Pengertian Proses Stamping
Proses stamping adalah proses
pencetakan metal secara dingin dengan menggunakan dies dan mesin press umumnya
plate yang dicetak, untuk menghasilkan produk sesuai dengan yang
dikehendaki blog diemold’s.
B. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam Proses
Stamping
- Jika Dies terlalu besar, mesin yang dipakai tonase kurang, tidak memadai, tidak memikirkan safety factor, akan menyebabkan mesin cepat rusak, terutama pada bagian bearing dan poros engkol, demikian juga motor bisa terbakar akibat over load.
- Jika stroke setting terlalu tinggi, produk yang dihasilkan tidak bagus reject.
- Jika stroke terlalu rendah akan menyebakan upper die dan lower die tabrakan, dies bisa pecah.
- Jika upper die dan lower die tidak center akibat slider stroke sudah aus (sudah kocak), maka produk yang dihasilkan tidak bagus reject.
- Jika guide pos dan guide bush sudah aus atau tidak center, produk yang dihasilkan tidak bagus.
- Jika clearance pada blanking antara upper die dan lower die, terlalu kecil bisa menyebabkan die pada saat stamping tidak bisa membuka, atau bisa juga die cepat aus, Jika clearance terlalu besar akan cepat menimbulkan bari.
- Jika hardening die terlalu keras die gampang pecah, jika hardening die terlalu lunak die gampang aus.
- Jika pemilihan material die tidak bagus, die cepat rusak.
- Jika toleransi ketebalan material yang distamping terlalu tinggi akan menyebabkan die cepat rusak. Produk tidak bagus.
- Jika kekerasan material yang distamping tidak stabil, akan menyebabkan die cepat rusak, dan produk tidak bagus.
- Jika bearing bearing pada mesin sudah aus, terutama pada bagian yang berhubungan dengan stroke, Die bisa cepat rusak, atau produk tidak bagus.
- Jika yang design die kurang ahli, dalam hal design die, maka bisa jadi die akan cepat rusak, produk tidak bagus.
- Jika komponen komponen die dari komponen dengan qualitas rendah, akan menyebabkan die cepat rusak, produk kurang bagus.
C. Macam – macam Proses Stamping
Secara umum proses-proses yang
terdapat pada proses stamping dikelompokkan menjadi tiga bagian
yaitu:
1. Proses Cutting
( pemotongan ).
Proses
pemotongan adalah proses dimana material di potong sesuai dengan ukuran yang
diinginkan agar material tersebut dapat dikerjakan kedalam proses berikutnya.
Jenis – jenis proses pemotongan antara lain :
a. Blanking
Blanking
adalah proses persiapan material, material dipotong sesuai dengan yang
dibutuhkan. Proses blanking bertujuan agar mendapatkan
hasil potongnya atau blank, sedangkan sisanya akan dibuang sebagai
sampah atau disebut scrap.
b. Cutting
Yaitu suatu
proses pemotongan material yang masih berbentuk lembaran (blank
material). Proses cutting merupakan proses pemotongan
beberapa bagian dari suatu part. Sisa pemotongan dibuang
sebagai scrap.
c. Trimming
Yaitu sutu
proses pemotongan material pada bagian tepi. Biasanya proses ini adalah
lanjutan dari proses sebelumnya seperti draw, stamp dan sebagainya.
d. Notching.
Notching
adalah proses pemotongan pada bagian pinggir material part, biasanya pada
progressive dies. Dengan pemotongan tersebut, part berangsur terbentuk walaupun
masih menempel pada scrap skeleton.
e. Parting atau Separating
Parting atau
separating adalah proses pemisahan suatu part menjadi dua bagian atau beberapa
bagian dari sheet metal strip sehingga menghasilkan part yang dikehendaki. Pada
proses separating terdapat scrap yang tidak terpakai.
2. Proses Forming (
pembentukan ).
Forming adalah
istilah umum yang dipakai pada proses pembentukan sheet metal untuk mendapatkan
contour yang diinginkan. Proses forming, tidak menghasilkan pengurangan atau
penghilangan material seperti yang terjadi pada proses cutting. Maka untuk
istilah pembentukan juga berbeda-beda agar tidak salah pengertian. Jenis-jenis
proses pembentukan tersebut antara lain:
a. Bending
Bending adalah
proses penekukan plat dimana hasil dari penekukan ini berupa garis sesuai
dengan bentuk sudut yang diinginkan.
b. Flanging.
Flanging
adalah sama seperti bending namun garis bending yang dihasilkan tidak lurus
melainkan mengikuti bentuk part yang bersangkutan. Proses ini dimaksudkan untuk
memperkuat bagian sisi dari produk atau untuk alasan, keindahan.
c. Forming.
Forming mengacu pada
pengertian yang lebih sempit yang artinya adalah deformasi dari sheet metal
yang merupakan kombinasi dari proses bending dan flanging. Proses forming menghasilkan
bentuk yang sangat kompleks dengan tekukan-tekukan serta contour part yang
rumit.
d. Drawing.
Drawing
adalah forming yang cukup dalam sehingga proses pembentukannya memerlukan blank
holder atau stripper dan air cushion / spring untuk mengontrol aliran dari
material. Untuk bentuk yang tidak beraturan diperlukan bead untuk
menyeimbangkan aliran material. Untuk menghasilkan produk yang baik, sebaiknya
digunakan steel sheet khusus proses drawing dan menggunakan mesin press
hidrolik.
e. Deep
Drawing.
Deep
Drawing merupakan
proses drawing yang dalam sehingga untuk mendapatkan bentuk dan ukuran produk
akhir diperlukan beberapa kali proses drawing. Blank holder / stripper mutlak
diperlukan dan hanya dapat diproses pada mesin press hidrolik dan menggunakan
sheet metal khusus untuk deep drawing.
3. Proses Compression (
penekanan).
Proses
ini termasuk dalam operasi forming yang mana tekanan yang kuat diberikan pada
sheet metal untuk menghasilkan tegangan kompresi yang tinggi pada plat untuk
menghasilkan deformasi plastis. Jenis-jenis proses penekanan ini adalah :
a. Stamping
atau Marking.
Stamping atau Marking atau
kadang-kadang disebut proses coining digunakan untuk membuat tanda, simbol,
huruf atau bentuk lainnya dengan proses cold forging.
b. Heading.
Heading adalah
proses pembentukan kepala dari part, biasanya pada material steel bar. Proses
pembentukannya dengan proses hot forging atau cold forging dimana bagian ujung
dari part diproses dengan menggunakan pressing dies untuk membentuk kepala.
c. Sizing.
Sizing adalah
operasi dimana material plat diberi tekanan tinggi yang mana menyebabkan
material mengalir, karena itu sizing bertujuan untuk memperbesar akurasi
dimensi dari part / benda kerja.
D. Alat – alat
Pendukung Mesin Stamping.
Dalam
Proses Stamping selain mesin press dalam melakukan produksi juga membutuhkan
alat – alat pendukung Untuk menghasilkan kualitas pengepresan yang baik.
Alat-alat pendukung mesin press antara lain :
1. Dies
Dies
adalah suatu cetakan yang digerakan oleh mesin press untuk menekan atau
mengepress bahan / material untuk menghasilkan barang yang sesuai dengan
contoh. Material Dies yang dipergunakan adalah : umumnya special alloy
stell, yang bisa dilakukan proses hardening sampai kekerasan HRC diatas 60,
misalnya : DC 53, SKD 11, dll. Ada beberapa bagian dies yang penting : Misalnya
cavity, Guide Post, Upper plate, Lower Plate.
Secara umum
konstruksi dies dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Single
Operation Dies.
Single
Operation Dies atau biasa disebut single dies adalah
konstruksi dies yang mempunyai sebuah proses pada die
set-nya dan hanya menghasilkan sebuah part dalam sekali stroke.
Part yang dihasilkan dapat berupa hasil blank, part setengah jadi
atau finish goods part.
Macam – macam single operation dies antara lain:
1) Cut Off Die.
Cut
off die dipergunakan hanya untuk proses cutting dengan tujuan cutting blank,
separating atau scrap cutting. Cut off die juga kerap kali dipadukan dengan
proses blanking untuk memotong scrap. Pemotongan blank dengan cut off die
terbatas pada blank yang sederhana dan tidak dituntut ketelitian.
2) Cut Off dan
Drop Through Blanking Die.
Cut
Off dan Drop Through Blanking Die dipergunakan untuk proses blankcutting, hanya
saja hasil pemotongan akan jatuh ke bagian bawah dari die melewati lubang pada
bolster mesin dan masuk ke tempat penampungan. Cut off sangat efisien dalam
pemakaian bahan karena scrap yang terbuang sangat sedikit.
3) Drop Through
Die.
Drop
Through Die atau dengan stilah lain Blank Through Die adalah konstruksi press
dies yang produknya jatuh ke bawah die dan melewati lubang pada bolster mesin
dan masuk ke penampungan. Konstruksi dies seperti ini pada umumnya untuk proses
blanking dan untuk membuang scrap pada proses pierching. Untuk jenis konstruksi
dies ini memerlukan stripper untuk menahan material ketika dies sedang
bekerja. Inverted
Die atau istilah
lainnya Return-Type Blanking Die adalah die dimana
hasil blank akan jatuh ke bawah die tetapi
kembali ke atas pada posisi yang sama pada saat pemotongan. Mekanisme ini dapat
terjadi karena adanya pad yang mengangkat kembali hasil blank karena
adanya gaya spring atau urethane yang menekan pad ke
atas. Kadang kala susunan punch dan die dibalik
yaitu dengan menempatkan punch di bawah dan die di
atas, dengan demikian blank yang dihasilkan akan berada di
atas yang kemudian dengan mekanisme knockout.
b. Multi
Operation Dies.
Multi
Operation Dies adalah dies yang didesain untuk
bekerja pada dua atau lebih operasi dalam sekali stroke.
Konstruksi dies ini memang lebih rumit sebab harus dicari
kesesuaian die height 4 dari proses-proses tersebut.
Bila die height-nya tidak sama maka part yang dihasilkan tidak
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dari drawing produknya.
Macam-macam multi opration dies adalah:
1) Compound
Dies.
Compound
Dies merupakan gabungan dua atau lebih proses yang berhubungan menjadi satu
artinya adalah dua atau lebih proses dirancang terdapat pada satu dies. Waktu
prosesnya dilakukan serentak. Pilihan untuk membuat compound dies tergantung
pada beberapa pertimbangan antara lain:
a) Cost
produksi
b) Cycle time
yang pendek
c) Akurasi part
d) Penghematan pemakaian
mesin
2) Combination
Dies.
Combination
Dies atau istilah yang lazim disebut Group Tool, Gang Process atau Family Dies
yang artinya adalah gabungan dari dua atau lebih proses pada satu die set yang
tidak sejajar pemakaiannya. Ini mengandung arti bahwa pada satu die set
terdapat dua atau lebih proses. Dalam sekali stroke dihasilkan jumlah part
sesuai dengan jumlah proses yang ada pada satu die set.
3) Progressive
Dies.
Progresive
proses : Proses pencetakan / stamping dilakukan semua proses dalam satu dies.
Seluruh proses dilakukan dalam satu dies, sehingga sekali cetak produk akhir
sudah langsung didapatkan. Progressive Dies terdiri dari
banyak proses atau multiple station yang saling berhubungan
yang berasal dari material yang sama. Pada progressive dies umumnya
menggunakan coil ( steel sheet gulungan )
dan coil feeder sebagai penggerak coil secara
otomatis. Part yang diproses dari awal akan menempel terus pada lembaran plat
sampai dengan proses terakhir. Harga progressive dies memang
sangat mahal, oleh karena itu hanya produk yang volume produksinya tinggi yang
menggunakan press dies jenis ini.
2. Mesin Press.
Mesin
press adalah mesin yang menompang sebuah landasan dan sebuah penumbuk, sebuah
sumber tenaga, dan suatu mekanisme yang menyebabkan penumbuk bergerak lurus dan
tegak menuju landasanya. Mesin press sendiri banyak sekali macamnya, yang
paling penting untuk mesin press adalah tingkat kepressian stroke dan kapasitas
tonase, kapasitas tonase dari yang terkecil dibawah 1 ton sampai dengan yang
terbesar ratusan bahkan ada yang ribuan ton. Kapasitas yang kecil tentu saja
untuk produk yang kecil, semakin besar maka semakin besar pula produk yang bisa
dibuat.
Macam –
macam mesin press antara lain :
a. Mesin O.B.I.
prees
Salah
satu mesin press yang sering dijumpai dipasaran adalah O.B.I. Press (Open-Back
Inclunable, Punch Press).
Bila kita lihat O.B.I. press cocok untuk pangerjaan stamping, blanking, forming, drawing, perforating (melubang), embos, coining, coining, notching, membengkok, shearing(menggunting).
Kecepatan variabel motor penggerak tergantung pada mesin. Untuk merubah kecepatan diperlukan penggentian pully sesuai kecepatan gerakan yang diperlukan.
Bila kita lihat O.B.I. press cocok untuk pangerjaan stamping, blanking, forming, drawing, perforating (melubang), embos, coining, coining, notching, membengkok, shearing(menggunting).
Kecepatan variabel motor penggerak tergantung pada mesin. Untuk merubah kecepatan diperlukan penggentian pully sesuai kecepatan gerakan yang diperlukan.
b. Mesin GAP
Press.
GAP
Press mempunyai body utuh yang keras.Alat ini menangani pengerjaan plat panjang
dan lebar, dan juga menyediakan ruang disekitar dies. GAP Press biasa digunakan
untuk stamping biasa.
c. Horning
Press.
Horning
press digunakan pada objek silinder. Digunakan untuk seaming (kampuh), puncing,
embosing. Mesin ini dilengkapi pos yang lebar pada bed .Beban yang dipaksakan
dalam dies secara vertikal . Tegangan diterima oleh side frame. Tapi faktanya
terjadi tendensi kecil pada punch dan die. Pada mesin press tipe ini cara
pengoperasian nya berbeda untuk menjalankan RAM. Engkol tunggal umumnya hanya
mampu digunakan pada penekanan ringan. Untuk pengerjaan berat ditambahkan poros
engkol untuk mendistribusi beban agar merata pada slide.
d. Mesin
Hidrolik Prees.
Hidrolik
press digunakan khusus untuk pengerjaan drawing karena pengoperasiannya yang
lambat sehingga tidak cocok untuk kegiatan produksi. Hidrolik press dibuat
untuk pengoperasian seperti deed - draw forming, straightening, plastic
molding, dic spotting, dan powered metal compacting. Mesin ini tidak dapat
digunakan pada pengerjaan heavy blanking dan punching..
e. Mesin Turret
Press.
Mesin
turret press terdiri dari turret pembawa atas dan bawah, yang membawa punches
dan dies dengan ukuran yang bermacam-macam. Pemukul (punches) tepat berada di
atas dan di bawahnya terdapat dies. Mesin ini dapat membuat lubang yang
ukurannya bervariasi. Turret punch press dengan tape pengontrol yang bervariasi
tersedia pada kapasitas 15-150 ton. Numerical - positioing control dapat
membuat 65 lubang per menit degan ketelitian
± 0,004”.
f. Mesin High -
Production Transfer Press and Others.
Mesin
transfer press bekerja untuk produksi seperti Ice cube
trays (nampan es batu), tempat oli, dan rumah lampu kendaraan
dengan rata - rata 500 - 1500 buah per menit. Cara kerjanya yaitu: bahan
dimasukkan pada mesin dari rools, kemudian dipindahkan dari satu posisi ke
posisi berikutnya oleh kerja mekanisme.
g. Mesin Press
Brake.
mesin
press brake yang diatur untuk membentuk lekukan dan shape logam, yang dapat
menangani lembaran lebar dan dapat menampung beberapa dies (landasan). Mesin
tipe ini khusus untuk memanjangkan, membengkok lurus. Mesin press brake
idealnya digunakan untuk pekerjaan Corrugating, seaming, notching, embossing,
wiring, atau curling dan membentuk silinder taper tabung.
h. Mesin Shears
(Gunting).
Mesin shears
(gunting) digolongkan sebagai berikut:
1) Pisau
pemotong (blade shear).
2) Billet, atau
gunting struktur.
3) Nibbler.
Mesin
ini dirancang untuk memotong logam dengan pisau untuk memotong lembaran -
lembaran plat. Pisau diperasikan leh pedal kaki, jari menahan pelat yang akan
dipotong. Sebelum memotong pelat tentukan garis pemotongan, bila sudah tepat,
tekan pedal.
3. Material plate
Material
yang dipergunakan untuk proses stamping ini umumnya adalah material yang
mempunyai kekerasan yang rendah , bisa juga dikatakan material golongan low
carbon steel, material golongan low carbon steel ini mudah ditekuk, ditekan,
dan dibentuk. Contohnya yang banyak dipergunakan adalah : SS41P.
Komentar
Posting Komentar